Minggu, 02 April 2017

KUIS IPA GAYA DAN GERAK

Kalian sudah belajar mengenai hubungan gaya dan gerak. berikut adalah kuis mengenai hubungan gaya dan gerak, selamat mengerjakan!

KUIS MATEMATIKA SKALA

PENGERTIAN DAN JENIS GAYA



Apa itu gaya? Lalu apa sajakah jenis-jenis gaya yang kalian ketahui? Video di atas menjelaskan pengertian dan jenis-jenis gaya yang terjadi di sekitar kita.

VIDEO RANGKUMAN RUMUS SKALA

Berikut adalah video mengenai rangkuman menghitung skala. 


CONTOH BENCANA ALAM DI NEGARA TETANGGA



Tsunami yang terjadi di Jepang pada tahun 2011 setinggi 10 meter diawali dengan adanya gempa 8,9 skala richter. 

RANGKUMAN MATERI US IPA SD

Berikut rangkuman materi US IPA SD sesuai kisi-kisi US SD Tahun Pelajaran 2016/2017.

PERCOBAAN MEMBUAT TRAKTOR PEGAS

Berikut ini adalah percobaan membuat traktor pegas sederhana.

GAYA DAN GERAK

GAYA DAN GERAK

Pernahkah kalian memindah meja atau lemari? Apa yang kalian lakukan agar meja ataupun lemari tersebut sesuai dengan posisi yang diinginkan? Gambar berikut menunjukkan seorang anak yang melakukan sebuah gaya.


 Sumber: http://bbi.belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_73/Image/image1.jpg

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas rangkuman materi IPA Kelas VI (enam) sekolah dasar pada semester II. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terkait dengan gaya dan gerak sebagai berikut.
Kurikulum
KTSP
Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
7. Mempraktikkan pola penggunaan dan perpindahan energy
Kompetensi Dasar
7.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dan gerak (model jungkat-jungkit, katapel/ model traktor pegas sederhana energi pegas)


GAYA DAN GERAK

A.    Gaya dan Gerak
Gaya berupa tarikan dan dorongan. Tarikan atau dorongan menyebabkan benda bergerak. Pedagang mie ayam mendorong gerobaknya sehingga bergerak, pemain bola menendang bola sehingga melayang, dan pegas yang ditekan kemudian dilepaskan mengalami perubahan bentuk. Inilah sebagian contoh pengaruh gaya yang diberikan pada benda.
Gaya menyebabkan perubahan gerak benda. Perubahan-perubahan tersebut meliputi hal-hal berikut.
  1.  Benda yang diam menjadi bergerak.
  2. Benda yang bergerak menjadi berubah arah geraknya.
  3. Benda yang sedang bergerak menjadi diam. 
B.     Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda
Gaya dapat menyebabkan benda bergerak. Perhatikan gambar berikut!

 

Gaya menyebabkan benda yang diam menjadi bergerak dan terjadi perubahan arah gerak benda. Seorang pemain melakukan servis sehingga menyebabkan bola yang semula diam menjadi bergerak. Bola servisan itu akan diterima pemain lawan, kemudian dipukul untuk dioper ke pemain lain. Ini menyebabkan bola mengalami perubahan arah gerak. Selanjutnya, bola hasil operan dismesh untuk menghasilkan poin. Pemain dari grup lawan berusaha mencegah hal ini dengan membloking bola smesh itu sehingga berubah arah.
Konsep gaya yang mempengaruhi gerak benda dimanfaatkan untuk pembuatan beberapa alat, seperti jungkat-jungkit, katapel, dan traktor pegas.

      1. Jungkat-jungkit
Jungkat-jungkit adalah salah satu jenis tuas atau pengungkit. Ketika kalianmenghentakkan kaki ke lantai, teman kalian akan bergerak turun, sedangkan kalian terangkat ke atas. hal serupa terjadi ketika teman kalian yang menghentakkan kaki ke lantai. keadaan terus berlangsung berulang-ulang, selama kalian dan teman kalian menghentakkan kaki secara bergantian. Dorongan kaki kalian ke lantai menyebabkan papan terangkat ke atas.

 
 Gambar dua anak sedang bermain jungkat-jungkit

Jadi, adanya gaya mengakibatkan gerakan jungkat-jungkit ke atas dan ke bawah. Jungkat-jungkit dapat bergerak naik turun karena diberi gaya.

      2. Katapel
Katapel dapat digunakan untuk melontarkan batu. Sebuah katapel biasanya terbuat dari kayu dengan dua karet yang diikatkan kekedua sisinya. Menggunakan katapel juga sangat mudah tinggal isi dan pasang kerikil tarik dan lepas, semakin kuat dalam menarik maka akan semakin jauh kerikil ini akan terlontar. 
 
 
 Gambar seorang anak yang sedang bermain katapel
          Sumber: http://assets.intisari-online.com/

         Katapel dibuat dengan memanfaatkan sifat karet yang lentur. Saat menarik karet pentil, berarti kita memberi gaya pada pentil. Akibatnya karet pentil menjadi kencang. Jauhnya rentangan katapel menunjukkan bahwa gaya yang kita berikan juga semakin besar. Agar kerikil dapat terlontar jauh, kita harus memberi gaya yang besar. 
        Setelah tarikan dilepas (gaya dihilangkan), karet pentil kembali ke keadaan semula. Saat itu, karet pentil mempunyai gaya yang lebih besar dari gaya tarik. Gaya inilah yang menyebabkan batu kerikil terlontar dari bantalannya. Semakin jauh kita menarik karet pentil, semakin besar gaya yang kita berikan. Ini berarti semakin besar pula gaya yang dilakukan karet pentil pada batu. Gaya yang ditimbulkan karet katapel adalah gaya pegas. Disebut gaya pegas karena sifatnya seperti pegas. Karet dan pegas mempunyai sifat yang sama, yaitu bersifat lentur (elastis).
         Selain katapel, peralatan lain yang memanfaatkan gaya pegas adalah busur panah. Saat ditarik, tali busur mendapatkan sebuah gaya. Ketika tarikan dilepaskan, anak panah akan melesat. Proses melesatnya anak panah sama dengan proses terlontarnya batu dari bantalan katapel. Semakin kencang kita menarik tali busur, maka semakin besar dorongan terhadap anak panah. Sehingga anak panah melesat lebih cepat dan terlontar semakin jauh.  Hal ini menunjukkan bahwa gaya pegas dapat mengakibatkan benda bergerak.


      3.Traktor Pegas
             Seperti katapel dan busur panah, traktor pegas juga bekerja menggunakan gaya pegas. Traktor pegas bergerak karena adanya gaya pegas. Traktor dapat bergerak karena ada gaya pada karet. Saat roda diputar ke arah belakang, karet akan tergulung pada bilah bambu. Akibatnya, karet menjadi kencang. Saat traktor dilepaskan, gulungan karet juga terlepas. 
              Traktor bergerak maju bersamaan dengan terlepasnya gulungan karet. Gaya yang bekerja pada traktor adalah gaya pegas. Oleh sebab itu, traktor tersebut biasa disebut traktor pegas. Gaya pegas yang bekerja pada traktor dapat menyebabkan traktor bergerak maju. Traktor pun dapat berpindah dari tempatnya semula. Semakin lama kalian menggulung karet, semakin besar gaya pegasnya, semakin jauh pula traktor berjalan. Prinsip kerja traktor pegas juga berlaku pada mobil-mobilan pegas. Mobil-mobilan tersebut ditarik mundur kemudian dilepaskan sehingga bergerak maju.


T


MENGHITUNG SKALA


MENGHITUNG SKALA

Perhatikan gambar di bawah ini!



                 Sumber: https://agnazgeograph.files.wordpress.com/2012/07/17_bali.jpg

Gambar apakah di atas? Ya benar, gambar di atas adalah peta Pulau Bali. Pernahkah kalian menggambar peta? Apakah peta yang kalian gambar sesuai dengan ukuran asli pada lokasi sebenarnya? Tentu tidak bukan? Oleh karena itu, kita membutuhkan skala untuk membantu kita menggambar peta. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas rangkuman materi Matematika Kelas VI (enam) sekolah dasar pada semester II. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terkait dengan skala sebagai berikut.
Kurikulum
KTSP
Standar Kompetensi
Bilangan
5. Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
5.5. Memecahkan masalah perbandingan dan skala




MENGGUNAKAN PECAHAN DALAM SKALA

A.    SKALA
  •  Skala adalah perbandingan antara ukuran peta dengan ukuran sebenarnya.
  • Rumus untuk menghitung skala sebagai berikut.

    Oleh karena itu skala disimbolkan 1 : p dengan p adalah nilai skala dan p adalah suatu bilangan asli. 
  • Sebuah peta digambar menggunakan skala 1 : 1.000. Arti dari skala 1 : 1.000 adalah setiap ukuran (jarak) 1 cm pada gambar mewakili 1.000 cm pada ukuran (jarak) sebenarnya. Pada skala 1 : 1.000 maka nilai p adalah 1.000.
  • Contoh soal:
        Dalam melindungi hewan-hewan yang ada di hutan, pemerintah akan membuat zona kawasan perlindungan cagar alam dan suaka margasatwa. Panjang kawasan tersebut sekitar 12 km. Jika dalam denah panjang kawasan cagar alam tersebut 2,4 meter, skala denah adalah ….

a.       1 : 200
b.      1 : 500
c.       1 : 2.000
d.      1 : 5.000

Jawaban: d
Panjang sebenarnya = 12 km = 1.200.000 cm
Panjang pada denah = 2,4 m = 240 cm
Skala = ukuran pada denah : ukuran sebenarnya
          = 240 cm : 1.200.000 cm
          = 1 : 5.000
Jadi skala denah yang digunakan adalah 1 : 5.000

B.     RUMUS CEPAT MENCARI JARAK PADA PETA
  • Apabila p adalah nilai skala, maka rumus cepat untuk mencari jarak pada peta sebagai berikut.
  •  Contoh soal:
Jarak kota Bandung dan Bogor 55 km. Jika digambar dengan skala 1 : 110.000, maka jarak kedua kota pada gambar adalah ….

a.       50 cm
b.      60 cm
c.       75 cm
d.      100 cm

Jawaban: a



C.    RUMUS CEPAT MENCARI JARAK SEBENARNYA
  • Apabila p adalah nilai skala, maka rumus cepat untuk mencari jarak sebenarnya sebagai berikut.
  • Contoh soal:

      Jarak antara kota A dan kota B pada peta adalah 15 cm. Skala peta 1 : 30.000. Jarak sesungguhnya antara kota A dan kota B adalah … km.

a.       4.500
b.      450
c.       45
d.      4,5

Jawaban: d
Jarak sebenarnya = jarak pada peta x p
                            = 15 cm x 30.000
                            = 450.000 cm
                            = 4,5 km




Sabtu, 01 April 2017

KUIS IPS GEJALA ALAM DI INDONESIA

Berikut ini adalah kuis untuk mengukur kedalaman materi setelah kalian belajar mengenai Gejala Alam di Indonesia dan Negara-Negara Tetangga.

KISI-KISI US SD TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Ujian sekolah SD Tahun Pelajaran 2016/2017 semakin dekat. berikut adalah kisi-kisi US SD yang terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika.